MASYARAKAT PESISIR
     
Home 

Masyarakat Pesisir

Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem Lamun

Ekosistem Mangrove

Biota Laut

Abiotik Kelautan

Galeri

Kontak

 
AKTIFITAS PERDAGANGAN IKAN HIAS


Sejak di perkenalkanya Aquarium oleh seorang naturalis bangsa inggris yaitu Hendri Goose tahun 1953, minat akan ikan hias terus bergulir sesuai dengan zaman dan berakhirnya perang dunia ke II kebutuhan yang meningkat dan dipikirkan bagaimana perdangan ikan hias ( Bonti-bonti,1980 dalam TERANGI, 2002)

Setelah masa itu dimulailah teknik pengepakan mengalami kemajuan, Ditemukannya bahan plastik sangat menguntungkan usaha pengiriman ikan hias. Ikan hias ditempatkan dalam plastik dan dikasih oksigen,pengankutan juga dilakukan dengan pesawat udara sehingga pengiriman lebih cepat dan resiko kematian rendah.

Perdangan ikan hias laut pada saat ini mengalami perkembangan, ini di picu bertambahnya permintaan akan produk dari konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negri seperti Singapura, Perancis, Jepang, USA, Timur Tengah dll.

Ada lebih dari 280 jenis ikan hias dan lebih dari 70 jenis karang yang di diperdagangkan. yang mana terpusat di Jakarta dan Bali, terutama yang berorientasi eksport. Hal ini dipengaruhi oleh tersedianya jalur pernerbangan kenegara tujuan di Amerika dan Eropa. Selain kedua daerah tersebut, hanya terdapat tiga gerbang ekspor lain yang memiliki volume ekspor agak kecil, yaitu Solo, Medan dan Makasar, ekspor Solo dan Medan dengan melakukan transit di

Alat Tangkap Ikan Hias

Bubu, jaring penghalang (barrier net), dan pancing adalah jenis-jenis alat tangkap yang sebenarnya digunakan oleh nelayan sejak lama. Jenis-jenis tersebut banyak ditinggalkan sejak diperkenalkan sianida pada perikanan karang yang menjajikan kemudahan pengoperasian dan hasil tangkapan berlipat ganda (TERANGI, 2002). Lebih lanjut di jelaskan mengenai fungsi dan cara pengoperasian alat tangkap tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bubu
Bubu merupakan alat tangkap pasif, tradisional yang berupa perangkap ikan , terbuat dari bambu dan rotan yang di jalin sedemikian rupa sehingga ikan yang masuk tidak dapat keluar, bubu juga dapat digunakan untuk menangkap ikan hias karang. Kelebihanya ikan tertangkap hidup-hidup dan jenis-jenis ikan tertentu saja yang tertangkap, tergantung besar pintu, atau ukuran mesh jaring. Alat ini biasanya oleh nelayan ditinggalkan semalam baru besoknya ikannya di panen atau di ambil hasilnya. Nelayan Sumatera, Jawa dan Sulawesi sudah lama dan berpengalaman dalam pengoperasian alat ini.

2. Jaring Penghalang
Pengunaan jaring penghalang (barier net) selalu dikombinasikan dengan jaring kecil (Scoopnet) untuk mengkap ikan yang sudah digiring dengan penyelam atau berenang. Jaring penghalng ini biasanya hanya digunkan untuk menangkap ikan hias, fungsinya agar ikan tidak lari jauh dan selanjutnya ditangkap dengan sero (Scoopnet).

3. Sianida
Sianida yang banyak dikenal masyaratkat dengan Bius atau Potas yang bahannya adalah kalium sianida yang biasa digunakan di pertambangan emas dan kilang baja. Akibat sianida ini tidak membius ikan target, tapi dapat membunuh ikan-ikan kecil dan biota lainya di sekitarnya. Sianida ini banyak digunakan dalam penangkapan ikan Hias dengan cara menyemprotkan sianida tersebut ke lobang-lobang karang.




My Links