EKOSISTEM TERUMBU KARANG
     
Home 

Masyarakat Pesisir

Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem Lamun

Ekosistem Mangrove

Biota Laut

Abiotik Kelautan

Galeri

Kontak

 

TERUMBU KARANG INDONESIA


Indonesia merupakan negara kepulauan dan perairan yang kaya flora dan fauna dengan kharisma kepemilikannya bukan saja sebagai kekayaan nasional bahkan aset kekayaan internasional.salah satu sumberdaya alam yang penting adalah terumbu karang (coral reef). Menurut Caesar (1997), terumbu karang dan kehidupan biota laut yang berkaitan dengannya adalah salah satu kekayaan alam Indonesia yang sangat penting. Baik mutu maupun jumlahnya sangat mengesankan : Indonesia terletak di pusat keanekaragaman terumbu karang dunia dan dengan adanya terumbu karang berkisar pada luas 75,000 km2, Indoesia adalah tempat bagi sekitar 1/8 terumbu karang di dunia.

Dalam perkembangannya, keberadaan ekosistem terumbu karang Indonesia saat ini telah banyak mengalami degradasi yang menghawatirkan. Hal ini ditunjukkan dari persentase penutupan karang hidup yang dalam kondisi rusak dan sedang masing-masing 39,5% dan 33,5%, sedang yang menunjukkan kondisi memuaskan dan baik masing-masing hanya tinggal 5,3% dan 21,7%, (Dahuri, 1999). Secara terperinci, Suharsono (1998) menyebutkan persentase penutupan karang tersebut masing-masing pada wilayah barat, tengah dan timur. Persentase penutupan karang hidup yang masih dalam kondisi memuaskan di wilayah Indonesia bagian barat hanya tinggal 3,93%, sedangkan 19,10% lainnya dalam kondisi baik, 28,09% dalam kondisi sedang; dan 48,88% dalam kondisi rusak. Untuk wilayah Indonesia bagian tengah persentase penutupan karang hidup yang menunjukkan kondisi memuaskan adalah 7,09%, 22,70% lainnya dalam kondisi baik, 33,33% dalam kondisi sedang dan 36,88% dalam kondisi rusak. Sedang untuk wilayah Indonesia bagian timur, persentase penutupannya yang menunjukkan kondisi memuaskan 9,80%, 35,29% dalam kondisi baik, 25,49% dalam kondisi sedang dan 29,42% dalam kondisi rusak.




Ancaman Terhadap Terumbu Karang



Dibalik potensi, nilai dan manfaat terumbu karang yang strategis tersebut, kuantitas (luasan) dan kualitas ekosistem terumbu karang di Indonesia dari tahun ke tahun merosot tajam. Berbagai permasalahan telah terjad hampir di seluruh perairan Indonesia yang pada akirnya menyebabkan hancurnya ekosistem terumbu karang.

Secara umum penyebab kerusakan terhadap terumbu karang dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan manusia (antropogenic causes) dan permasalahan yang disebabkan oleh alam (natural cuses). Caesar ( 1997) menyebutkan lima ancaman utama yang disebabkan oleh perbuatan manusia yang merusak terumbu karang Indonesia adalah :
1.Penangkapan ikan dengan menggunakan
racun/sianida
2.Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan
peledak
3.Penambangan batu karang
4.Sedimentasi dan Pencemaran
5.Penangkapan ikan dengan jumlah berlebihan

Lebih lanjut dikatakan akan terjadi kerugian ekonomi yang besar jika kebijaksanaan yang di ambil tidak memperhitungkan biaya lainnya yang akan muncul akibat adanya kebijaksanaan tersebut. Pengambilan terumbu karang yang diperkirakan memberikan keuntungan bersih sebesar .000 per km2 batu karang yang diambil (dalam nilai netto saat ini), dapat menimbulkan kerugian netto kepada masyarakat sebesar .600 dalam perikanan, .000-260.000 dalam nilai proteksi wilayah pesisir, .900-481.900 dalam nilai pariwisata, .000 dalam nilai kerusakan kawasan hutan, dan kerugian yang tidak dapat di hitung karena kehilangan pangan dan keanekaragaman hayati.
 

Nilai dan Manfaat Terumbu Karang


Keberadaan ekosistem terumbu karang yang tersebar di hampir seluruh kawasan pesisir Indonesia menjadi tumpuan hidup masyarakat pesisir di sekitarnya. Terumbu karang menyediakan berbagai manfaat langsung dan tak langsung yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat pesisir. Terumbu karang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi ratusan hingga ribuan nelayan yang subsisten, dan salah satu sumber pengaman pangan pada waktu paceklik, Dahuri (1999).

Ditjend Perikanan (1995) menyebutkan bahwa sumberdaya terumbu karang merupakan salah satu sumber pendapatan utama dan bagian dari hidup nelayan. Terumbu karang juga merupakan sumber berbagai makanan dan bahan baku substansi aktif yang berguna dalam bidang farmasi dan kedokteran, serta mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi sehingga merupakan daya tarik pariwisata yang dapat menambah devisa negara. Secara fisik, terumbu karang melindungi pantai dari degradasi dan abrasi. Yang juga tidak kalah pentingnya adalah ekosistem terumbu karang sebagai habitat bagi ikan, dan mempunyai fungsi sebagai tempat memijah, bertelur, mencari makan, asuhan dan plasma nutfah.

Nontji (1999) menyebutkan bahwa terumbu karang sangat bermanfaat di bidang:
1. Perikanan (Fisheries)
2. Pelindung pantai (coastal protection)
3. Wisata bahari (marine protection)
4. Budidaya (mariculture)
5. Biotekhnologi (biotechnology)
6. Perdagangan akuarium (aquarium trade)
7. Penelitian dan pendidikan (research and education)
8. Daerah konservasi laut (marine conservation area)

Link to : Marine Diving Club (MDC Ilmu kelautan UNDIP)